A memorandum of understanding ( MoU) is a type of agreement between two ( bilateral) or more ( multilateral) parties. It expresses a convergence of will between the parties, indicating an intended common line of action. [1] It is often used either in cases where parties do not imply a legal commitment or in situations where the parties cannot
Judul Matt and Mou Penulis Wulanfadi Editor eNHa & Rayina Desainer sampul Dwi Anissa Anindhika Penerbit GagasMedia Blurb “Lo aja masih ngelak sama perasaan lo. Gimana dia mau berharap lebih?" Namanya Matt. Cowok antisosial yang bisa kau temui di pojok kelas, atau di kantin dengan buku bacaan tebalnya. Benar-benar tertutup. Apalagi soal perasaan. Kematian ayahnya semakin membuat Matt enggan membuka diri. Lain lagi dengan Mou. Cewek hiperaktif yang bisa kau temui di keramaian kantin, atau di lapangan sekolah sebagai pemandu sorak. Benar-benar terbuka. Apalagi soal perasaan. Perceraian orangtuanya membuat Mou terpaksa menutupi kesedihan dengan tawa. Keduanya bersahabat karena kegigihan Mou. Lalu, dalam persahabatan..., apa wajar jika timbul kata cinta? Jika itu terjadi, apakah persahabatan akan tetap sama? Bagaimana jika mempertahankan persahabatan menyisakan sakit saja? Dan, benarkah cinta akan memihak jika kau sungguh-sungguh dengan segenap hati dan rasa? Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tak berani mengambil kesempatan. Sebuah novel yang menyentuh hati banyak pembaca dan membuat mereka menguraikan air mata. Matt and Mou bercerita tentang Matt sama Mou yang udah bersahabat dari kecil. Seperti yang ada di blurb-nya, mereka saling memendam rasa karena mereka cuma sahabat dan saling mikirnya kalau satu sama lain enggak nganggep lebih dari sahabat. "Seperti ketika api dan es yang bersama, api tidak memancarkan kobarannya, hanya sebatas rasa hangat yang menenangkan. Sementara itu, es perlahan mencair seiring bersama sang api. Seperti itulah persahabatan Matt dan Mou sesungguhnya." Di sini diceritakan kehidupan mereka. Mulai dari cerita awal mereka temenan, terus ada cerita tentang temen-temennya Matt juga kalau kalian ngikutin ceritanya Wulan, kalian pasti tahu Juna, Mika, Seth, Julian, Alvaro, terus ada cerita tentang Retha, Bill nah loh sapa noh, dan tentu aja ada cerita tentang... Mou yang digebet dan menggebet cowok. Oke, saya penasaran banget sama novel ini karena dulu saya pernah baca versi Wattpad-nya. Kalau enggak salah, sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu-saya lupa lol. Yang jelas, waktu itu saya baca dan saya cukup menikmati ceritanya, tapi satu hal yang saya sayangkan dari cerita Wattpad-nya waktu itu adalah, ending-nya. Yang versi Wattpad itu, ending-nya, Matt pura-pura mati. Dan beberapa tahun kemudian, ujug-ujug, dia nongol lagi di hadapan Mou dan... udah. Menurut saya itu kurang masuk akal. Maksudnya, ada ya orang kepikiran pura-pura mati sampe bertahun-tahun? Sampe bikin kuburan palsu? Itu bercandaan yang sangat amat tidak lucu dan membuang-buang uang lol. Waktu denger buku ini mau terbit, saya penasaran sama versi cetaknya. Saya yakin banget baca sok tahu banget kalau ending-nya bakal diubah karena jujur, kalau denger judul Matt and Mou, yang terlintas di otak saya itu, Matt yang pura-pura mati. haha. Jadi, waktu PO, saya langsung ikutan hehe. Nah, saya baru sempet baca ini waktu selesai UTS karena nyampainya pas saya UTS, dan saya baca ini enggak sampai sehari. Selain karena emang saya gabut, ceritanya emang ringan dan enggak butuh waktu lama buat nyelesaiinnya. Sampai mau ending, saya mikir, "Wah, bener kan, ending-nya berubah." Terus saya juga mikir kalau buku ini rapi, sistematis, berulang, dan beban ditingkatkan seiring waktu yak. penjasorkes nyaris enggak ada typo, walaupun ada beberapa kayak kata-kata terpotong tapi they're ok. Dan saya juga dapet karakter Matt sama Mou. Matt yang cuek-cuek ngeselin, dan Mou yang heboh-heboh gaje. Haha. Tapi, saya nemu beberapa hal janggal yang akan saya bahas di bawah, sebentar lagi. Sebelum itu, saya mau ngomong tentang ending-nya. Saya senang karena dugaan saya benar, ending-nya diubah. Tapi bukan berarti ending versi cetaknya memuaskan banget sih. Agak enggak masuk akal menurut saya. Oke, segitu dulu. Kalau kalian belum baca bukunya dan enggak mau kena spoiler, silakan tinggalkan tulisan ini. Tapi, kalau kalian udah baca atau belum baca tapi enggak masalah kena spoiler, silakan scroll ke bawah. Saya mau bahas beberapa bagian yang menurut saya agak aneh. Tapi tenang aja, kok. Ini kan bukan post khusus spoiler, jadi saya enggak bahas panjang-panjang. Cuma bahas hal-hal yang agak aneh menurut saya. Eh, tapi sebelumnya, saya mau naruh beberapa kutipan di sini. Hehe "Tapi waktu dengan jahatnya terus berjalan ke depan, lambat, tapi mematikan; lambat, tapi membawa kesedihan; lambat, tapi pasti." - "Andai dengan lagu Matt kembali Andai Mou tersedu Matt di sini...." - "Satu hal yang membuat gue terus mempertahankan persahabatan kami; Karena dia ada, saat gue terjatuh. Selamanya seperti itu." - "Kadang, cinta itu ada di sekitarmu tanpa kamu sadari. Kamu hanya perlu menunggu cinta mencarimu. Pada waktu yang tepat." - Oke ini batasnya. Dadah orang-orang anti spoiler! Yang pertama, saya mau nanya soal masalah si Bill. Bill kan nganggepnya ayah dia ninggalin dia dan ibunya terus nikah sama ibunya Mou, makanya Bill itu dendam banget sama Mou. Sampe ngelemarin fotonya pakai pisau lipat. Itu nyeremin, ok. Nah, yang saya bingungin, kenapa si Bill dendamnya sama Mou aja? Kan Mou juga punya adik-si Rina. Dan Rina juga terkenal, kok. Mana mungkin Bill enggak tahu Rina. Tapi kenapa dendamnya cuma sama Mou? Terus ada yang ini, di halaman 188, dibilang kalau Matt dan kawan-kawannya Juna dkk, menyembunyikan pertemanan mereka. Tapi sebelumnya, di halaman 15, dibilang kalau sejak mereka berenam berteman, Julian enggak pernah ditindas lagi karena yang nindas bakal ditindas balik sama Alvaro. Nah, kan kalau kayak gitu, artinya orang-orang udah tahu mereka temenan, makanya enggak ada yang nindas Julian lagi. Iya, kan...? Soalnya, di akhir buku, ada tuh, cerita yang Juna dkk nyamperin Matt di kelasnya dan gara-gara itu, orang-orang tahu mereka temenan. Jadi, baru di akhir kan orang-orang tahu..? Btw, itu pas bagian Juna dkk nyamperin, saya enggak ngerti maksudnya apa. Tiba-tiba Juna dkk dateng terus minta Matt selesaiin baik-baik sambil kayak marah, terus Matt tiba-tiba marah juga. Padahal sebelumnya, walaupun Matt masih agak kesel sama Juna dkk, udah lumayan adem. Terus abis itu, Juna dkk nyamperin Matt ke rumahnya dan bilang tadi di sekolah mereka cuma bercanda... Maksudnya kan, kalau Juna dkk cuma bercanda, seenggaknya Matt bingung atau gimana gitu, kek. Kayak "Napa ni orang-orang tiba-tiba dateng dan marah-marah?" Tapi begitu disamperin, Matt malah ikutan ngegas. Oke, lanjut. Ini ada di halaman 282. Jadi, sebulan atau delapan hari..? Oke, terus ini di halaman 255 kan Arita ibunya Matt bilang dia bakal bertugas di Jerman dan dia mau Matt ikut. Selain buat pengobatan, juga supaya Arita punya lebih banyak waktu sama Matt. maaf gelap. kena bayangan lol Tapi terus, di akhir-akhir, Mou cerita kayak gini Kan dia cerita selama Matt pergi, Kinan ibunya Mou sama Arita damai. Terus Mou sering nganter mereka arisan. Lah, bukannya Arita di Jerman? Masa balik duluan? Katanya ngajak ke Jerman biar punya banyak waktu sama Matt. Kok dia bisa arisan sama Kinan? Dan terakhir, ini tentang ending-nya... Saya senang ending-nya Matt enggak pura-pura mati. Di sini akhirnya Matt balik pas Mou lagi acara kelulusan SMA. Kelas 12. Setahun setelah Matt pergi tanpa pamit dan selama itu, tanpa kabar. Setahun. Tanpa kabar. Tiba-tiba datang. Kelas 12. Lulus SMA. Dan... dia datang bawa cincin kawin "" Setelah setahun menghilang, datang waktu kelulusan SMA dan langsung ngelamar. Dan diterima " hahahaha. Untungnya sih, gak langsung nikah. Setelah epilog, ada semacam bonus chapter dan mereka udah menikah + beranak. Di situ dijelasin mereka nikah empat tahun setelah Matt ngelamar. Maksud saya kan... ini lulus SMA lho.. dan Matt abis ngilang setahun. Kalau saya jadi Mou sih, udah saya tendang Matt jauh-jauh. Hahahaha. Ok, terakhir, saya kasih 3 dari 5 bintang buat Matt sama Mou yang sering bernostalgia di kelas 6A wkkw. Namanya Matt. Cowok antisosial yang bisa kau temui di pojok kelas, atau di kantin dengan buku bacaan tebalnya. Benar-benar tertutup. Apalagi soal perasaan. Kematian ayahnya semakin membuat Matt enggan membuka diri. Apesar do nome egĂpcio, Coates Ă© americano e vive em Nova York. Entre o mundo e eu Ă© uma carta ao seu filho Samori de 15 anos, contando como Ă© ser negro na primeira coisa que me dei conta ao começar a leitura dos acontecimentos que marcaram a vida de Coates como um negro e como ele explica o racismo nos EUA foi que Ă© muito parecido com o que vemos no Brasil. Coates diz que o corpo negro Ă© flagelado e esmagado pelo Sonho, o famoso “American Dream” que prega a igualdade de oportunidades e liberdade, mas isso sendo construĂdo em cima de corpos que muitos preferem ignorar. O corpo negro Ă© mais frágil e pode ser quebrado com muito mais facilidade que um corpo branco, por isso Coates diz que sempre sentiu medo. Quando andava na rua sempre estava em alerta e tinha o cuidado de andar certo, falar certo e agir sem movimentos bruscos. Seus pais sempre foram duros com ele porque Ă© como diziam Ou eu bato nele, ou bate a como podemos dizer que isso Ă© diferente em nosso paĂs? Eu sou branca e nĂŁo conheço a realidade do negro. Seria muita ousadia atĂ© dizer que imagino como deve ser. Nunca fui barrada por um policial, nunca fui revistada, tenho o costume de sair de casa sem identidade e o negro que preza pelo seu corpo nĂŁo pode fazer o mesmo. A morte de um negro Ă© facilmente esquecida, facilmente explicada.“Ainda assim, a alegação influenciou o jĂşri, e o matador foi condenado nĂŁo pelo assassinato do menino, mas por ter atirado repetidamente quando os amigos do menino fugiam. Destruir o corpo negro era permitido – mas melhor seria fazĂŞ-lo com eficiĂŞncia” – Pág. 114Ele nĂŁo aponta a culpa como sendo de um lado ou de outro. NĂŁo Ă© da polĂcia. O policial faz parte da sociedade. O policial mata o negro com muito mais facilidade porque a sociedade permite que ele o faça. Muitas vezes Coates diz “na AmĂ©rica”, e “o negro americano”, mas Ă© muito fácil situar o livro na nossa realidade no Brasil.“A polĂcia Ă© um reflexo da AmĂ©rica em toda a sua vontade e determinação e em todo o seu medo …. Os abusos que se seguiram a essas polĂticas – o estado carcerário em expansĂŁo, a detenção aleatĂłria de pessoas negras, a tortura de suspeitos – sĂŁo produtos de uma vontade democrática.” – Pág. 84O alerta que Coates dá para seu filho em forma de carta/livro serve para todos nĂłs brancos e negros. Os negros podem aprender mais da sociedade negra norte-americana e refletir sobre a luta que passam e os brancos… bom os brancos podem ajudar nessa luta tambĂ©m. Acredito que somente nĂŁo sendo racista nĂŁo Ă© suficiente, vocĂŞ precisa combater o racismo. Bradar quando ouve uma piada e comentário racista, interferir quando vĂŞ um ato de racismo. A nossa dĂvida com o povo negro Ă© grande e quem nĂŁo percebe isso Ă© porque nĂŁo quer, porque nĂŁo exerce algo que todos deveriam a difĂcil escrever uma resenha sobre um livro que fala sobre o racismo sendo branca. Tive receio de fazĂŞ-lo e falar algo que nĂŁo deveria, ofender quem já está cansado de ofensas. Todos nĂłs já fomos racistas. Eu já fui racista em algum comentário com toda a certeza. A grande expectativa Ă© que estejamos todos em reconstrução e que cada dia seja um novo aprendizado sobre como ser mais humano. Com certeza Entre o mundo e eu irá ajudá-lo com isso.“Lá fora os negros nĂŁo controlavam nada, que dirá o destino de seus corpos, que podiam ser requisitados pela polĂcia; que podiam ser apagados pelas armas, tĂŁo prĂłdigas; que podiam ser estuprados, espancados, encarcerados. Mas nos clubes…, no encantamento das meia-luzes, sob o domĂnio do hip-hop, eu os sentia no controle total de cada passo, cada aceno, cada giro. – Pág. 68”NOTAFicou interessadoa? EntĂŁo compre o livro nos links abaixoAmazon Amazon ebook SubmarinoAutor Ta-Nehisi Coates Origem Estrangeira TĂtulo original Between the World and Me Edição 1ÂŞ Editora Objetiva Ano 2015 Páginas 150 Sinopse Uma corajosa investigação da histĂłria racial e seus ecos contemporâneos. Primeiro lugar na lista dos mais vendidos do New York Coates Ă© um jornalista americano que trabalha com a questĂŁo racial em seu paĂs desde que escolheu sua profissĂŁo. Filho de militantes do movimento negro, Coates sempre se questionou sobre o lugar que Ă© relegado ao negro na sociedade. Em 2014, quando o racismo voltou a ser debatido com força nos Estados Unidos, Coates escreveu uma carta ao filho adolescente e compartilha, por meio de uma sĂ©rie de experiĂŞncias reveladoras, seu despertar para a verdade em relação a seu lugar no mundo e uma sĂ©rie de questionamentos sobre o que Ă© ser negro na que Ă© habitar um corpo negro e encontrar uma maneira de viver dentro dele? Como podemos avaliar de forma honesta a histĂłria e, ao mesmo tempo, nos libertar do fardo que ela representa?Em um trabalho profundo que articula grandes questões da histĂłria com as preocupações mais Ăntimas de um pai por um filho, Entre o mundo e eu apresenta uma nova e poderosa forma de compreender o racismo. Um livro universal sobre como a mácula da escravidĂŁo ainda está presente nas sociedades em diferentes roupagens e modos deCerita diawali oleh persahabatan Matt dan Mou yang terjalin sejak dibangku SD. Matt yang dingin dan cuek luluh oleh kelucuan dan kegigihan Mou yang ceria dan mulai berteman dan bersahabat. Cerita mereka berdua mulai berubah lima tahun setelahnya, Matt dan Mou yang sangat erat terpisah oleh
Resensi Novel Matt & Mou - Nita Julajizah - XI IPS 40% found this document useful 0 votes2K views5 pagesDescriptionCOriginal TitleResensi Novel Matt & Mou_Nita Julajizah_XI IPS 4Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views5 pagesResensi Novel Matt & Mou - Nita Julajizah - XI IPS 4Original TitleResensi Novel Matt & Mou_Nita Julajizah_XI IPS 4Jump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Matt& Mou (2019) Matt & Mou, sudah berteman sejak kecil. Sifat mereka bertentangan. Matt sangat protektif terhadap Mou, bahkan dalam memilih kekasihnya. Mou memiliki pengagum: Reza. Keduanya menjadi dekat. Saat diperkenalkan, Matt menunjukkan ketidaksukaannya pada Reza yang menurutnya 'terlalu bagus untuk menjadi kenyataan'.